Menurut Wikipedia bahasa Indonesia,
ensiklopedia bebas, Sistem operasi atau dalam bahasa Inggris: operating
system atau OS adalah perangkat lunak sistem yang bertugas untuk
melakukan kontrol dan manajemen perangkat keras serta operasi-operasi
dasar sistem, termasuk menjalankan software aplikasi seperti
program-program pengolah kata dan browser web. Secara umum, Sistem
Operasi adalah software pada lapisan pertama yang ditaruh pada memori
komputer pada saat komputer dinyalakan. Sedangkan software-software
lainnya dijalankan setelah Sistem Operasi berjalan, dan Sistem Operasi
akan melakukan layanan inti umum untuk software-software itu. Layanan
inti umum tersebut seperti akses ke disk, manajemen memori, skeduling
task, dan antar-muka user. Sehingga masing-masing software tidak perlu
lagi melakukan tugas-tugas inti umum tersebut, karena dapat dilayani dan
dilakukan oleh Sistem Operasi. Bagian kode yang melakukan tugas-tugas
inti dan umum tersebut dinamakan dengan “kernel” suatu Sistem Operasi.
Disini saya akan membhs tentang system operasi pada handphone yaitu
android dan bada, berikut penjelasannya.
Sistem Operasi Android
Android adalah sistem operasi untuk telepon
seluler yang berbasis Linux. Android menyediakan platform terbuka bagi
para pengembang buat menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan
oleh bermacam peranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android
Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian
untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance,
konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan
telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm,
T-Mobile, dan Nvidia. Pada saat perilisan perdana Android, 5 November
2007, Android bersama Open Handset Alliance menyatakan mendukung
pengembangan standar terbuka pada perangkat seluler. Di lain pihak,
Google merilis kode–kode Android di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi
perangkat lunak dan standar terbuka perangkat seluler. Di dunia ini
terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android. Pertama yang
mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan
kedua adalah yang benar–benar bebas distribusinya tanpa dukungan
langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD).
2007-2008: Produk awalSekitar September 2007 sebuah studi melaporkan bahwa Google mengajukan hak paten aplikasi telepon seluler (akhirnya Google mengenalkan Nexus One, salah satu jenis telepon pintar yang menggunakan Android pada sistem operasinya. Telepon seluler ini diproduksi oleh HTC Corporation dan tersedia di pasaran pada 5 Januari 2010). Pada 9 Desember 2008, diumumkan anggota baru yang bergabung dalam program kerja Android ARM Holdings, Atheros Communications, diproduksi oleh Asustek Computer Inc, Garmin Ltd, Softbank, Sony Ericsson, Toshiba Corp, dan Vodafone Group Plc. Seiring pembentukan Open Handset Alliance, OHA mengumumkan produk perdana mereka, Android, perangkat mobile yang merupakan modifikasi kernel Linux 2.6. Sejak Android dirilis telah dilakukan berbagai pembaruan berupa perbaikan bug dan penambahan fitur baru. Telepon pertama yang memakai sistem operasi Android adalah HTC Dream, yang dirilis pada 22 Oktober 2008. Pada penghujung tahun 2009 diperkirakan di dunia ini paling sedikit terdapat 18 jenis telepon seluler yang menggunakan Android.
Android versi 1.1
Pada 9 Maret 2009, Google merilis Android versi 1.1. Android versi ini dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam alarm, voice search (pencarian suara), pengiriman pesan dengan Gmail, dan pemberitahuan email.
Android versi 1.5 (Cupcake)
Pada pertengahan Mei 2009, Google kembali merilis telepon seluler dengan menggunakan Android dan SDK (Software Development Kit) dengan versi 1.5 (Cupcake). Terdapat beberapa pembaruan termasuk juga penambahan beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan merekam dan menonton video dengan modus kamera, mengunggah video ke Youtube dan gambar ke Picasa langsung dari telepon, dukungan Bluetooth A2DP, kemampuan terhubung secara otomatis ke headset Bluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar yang dapat disesuaikan dengan sistem. Donut (versi 1.6) dirilis pada September dengan menampilkan proses pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaan baterai indikator dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yang memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus; kamera, camcorder dan galeri yang dintegrasikan; CDMA / EVDO, 802.1x, VPN, Gestures, dan Text-to-speech engine; kemampuan dial kontak; teknologi text to change speech (tidak tersedia pada semua ponsel; pengadaan resolusi VWGA.
Android versi 2.0/2.1 (Eclair)
Pada 3 Desember 2009 kembali diluncurkan ponsel Android dengan versi 2.0/2.1 (Eclair), perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan hardware, peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI dengan browser baru dan dukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2 MP, digital Zoom, dan Bluetooth 2.1.
Untuk bergerak cepat dalam persaingan perangkat generasi berikut, Google melakukan investasi dengan mengadakan kompetisi aplikasi mobile terbaik (killer apps – aplikasi unggulan). Kompetisi ini berhadiah $25,000 bagi setiap pengembang aplikasi terpilih. Kompetisi diadakan selama dua tahap yang tiap tahapnya dipilih 50 aplikasi terbaik.
Dengan semakin berkembangnya dan semakin bertambahnya jumlah handset Android, semakin banyak pihak ketiga yang berminat untuk menyalurkan aplikasi mereka kepada sistem operasi Android. Aplikasi terkenal yang diubah ke dalam sistem operasi Android adalah Shazam, Backgrounds, dan WeatherBug. Sistem operasi Android dalam situs internet juga dianggap penting untuk menciptakan aplikasi Android asli, contohnya oleh MySpace dan Facebook.
Android bagi komunitas sumber terbuka (open source)
Android memiliki berbagai keunggulan sebagai software yang memakai basis kode komputer yang bisa didistribusikan secara terbuka (open source) sehingga pengguna bisa membuat aplikasi baru di dalamnya. Android memiliki aplikasi native Google yang terintegrasi seperti pushmail Gmail, Google Maps, dan Google Calendar. Para penggemar open source kemudian membangun komunitas yang membangun dan berbagi Android berbasis firmware dengan sejumlah penyesuaian dan fitur-fitur tambahan, seperti FLAC lossless audio dan kemampuan untuk menyimpan download aplikasi pada microSD card. Mereka sering memperbaharui paket-paket firmware dan menggabungkan elemen-elemen fungsi Android yang belum resmi diluncurkan dalam suatu carrier-sanction firmware.
Sistem Operasi Bada
Samsung mengatakan akan membina komunitas developer dan pitching Bada
untuk operator jaringan di seluruh dunia. Samsung saat ini sedang
membuat fitur utama sistem operasi seperti dialer, messaging, dan
address book yang tersedia untuk para developer sehingga
aplikasi-aplikasi yang ada dapat menggabungkan fungsi perangkat dasar
ini Selain itu, berbagai aplikasi layanan dapat berbagi informasi
seperti, jadwal ,profil, konten,atau hubungansosial yang berisi
konfirmasi pengguna yang praktis agar dapat memberikan pelayanan lebih
personal dan perluasan layanan yang koperatif. Basis Bada yang fleksibel
membuatnya mudah untuk diterapkan pada berbagai perangkat dibandingkan
sistem operasi mobile lain.
Jadi para developer akan sangat mudah menciptakan aplikasi dan layanan. Perangkat ponsel yang berbasis BADA ini juga akan dapat mengakses konten dari toko aplikasi mobile milik Samsung. Bada menjadi OS (Operating System) original besutan Samsung, vendor asal Korea Selatan tersebut tidak ingin meninggalkan OS yang lain seperti Symbian, Windows Phone dan Android.
“Dalam meluncurkan Samsung Bada, saya percaya bahwa Samsung akan
memperkuat posisinya sebagai pemimpin yang sesungguhnya dalam industri
ponsel dengan menawarkan smartphone pilihan yang lebih banyak bagi
konsumen,” ujar Dr Hosoo Lee, Executive Vice President dan Kepala Media
Solution Center di Samsung Electronics. “Pada saat yang bersamaan,
Samsung Bada memberikan peluang yang besar bagi pengembang teknologi
untuk mendapatkan aplikasi mereka ke perangkat Samsung yang tak
terhitung diseluruh dunia,”tambahnya.Jadi para developer akan sangat mudah menciptakan aplikasi dan layanan. Perangkat ponsel yang berbasis BADA ini juga akan dapat mengakses konten dari toko aplikasi mobile milik Samsung. Bada menjadi OS (Operating System) original besutan Samsung, vendor asal Korea Selatan tersebut tidak ingin meninggalkan OS yang lain seperti Symbian, Windows Phone dan Android.
Bada itu bukan berbasis LINUX atau JAVA seperti Android, tapi RTOS, tapi bada bisa berjalan di LINUX :
1. Kita bisa buat widget sendiri di bada dengan mudah. Anda bisa buat widget sendiri di Android
2. Wi-Fi Thetering adalah fitur default di bada, sedangkan Android baru muncul di versi 2.2
3. Keylock adalah bawaan TouchWiz, bukan Android.
Kesimpulan
Pemakaian sistem operasi Android pada smartphone pada saat ini banyak digunakan oleh perusahaan penghasil telepon seluler. Karena keunggulannya sebagai software yang memakai basis kode komputer yang bisa didistribusikan secara terbuka (open source) sehingga banyak sekali aplikasi-aplikasi yang bisa diunduh oleh penggguna smartphone tanpa membayar biaya aplikasi tersebut. Diyakini smartphone yang menggunakan sistem operasi Android akan lebih murah harganya dibanding smartphone yang menggunakan sistem operasi yang berbayar.
1. Aplikasi Android saat ini 60% yang gratis, sedangkan bada 70% gratis. Tapi aplikasi Android saat ini memang lebih banyak.
2. Ketersediaan GPS tergantung negara masing-masing, ada yang free lifetime ada yang berbayar (nanti saya akan berikan triknya biar free). Di Samsung Apps juga banyak aplikasi GPS lain yang free, atau boleh dicoba versi java dari Google Maps.
3. Ada aplikasi khusus untuk buat Tema untuk bada yang sangat mudah. Sedangkan untuk Android perlu rooting dan modding yang sangat ribet bagi orang awam dan bisa merusak klaim garansi.
4. Live Walpaper itu khas Android, OS lain memang tidak ada. Tapi kita bisa membuat tema live walpaper untuk bada dengan mudah. Untuk hal ini saya rasa bada mirip Symbian yang fleksibel.
5. Semua OS untuk masalah multitasking saya kira juga tergantung prosesor dan RAM karena untuk menghindarkan ketidakstabilan pada sistem. Sama saja membandingkan Wave S8500 dengan Galaxy 5 atau Galaxy S dengan Wave525. Semua OS pasti punya manajemen sistem yang berbeda untuk penampilan terbaiknya.
6. Ini sangat subyektif karena bagaimanapun Android adalah milik Google. Tapi di bada ada widget untuk layanan Google yang saya kira sudah cukup, kecuali bagi mereka yang Google mania.
7. Player musik dan video bada adalah yang terbaik saat ini, bisa menjalankan hampir semua codec, bisa memutar video HD, bisa menampilkan subtitle, bisa edit video HD, ada mosaic search.
8. Mungkin Android bisa install macam-macam, tapi coba bandingkan hasil kamera dan rekam video dari Samsung Wave dan Galaxy S. Kalau Anda sudah punya yang terbaik, kenapa harus mencari yang lain?
9. Setiap versi baru dari bada akan diuji di semua perangkat Wave, dan saat ini sudah dikonfirmasi kalau bada 1.2 akan hadir di semua perangkat Wave secara serentak. Kalau Google cuma mencoba Android terbaru di perangkat Android yang masuk kategori “Google Experience”, seperti Nexus One. Oleh karena itu Galaxy S lama diupdate ke Froyo karena secara hardware Galaxy S beda dengan Nexus One (yang lebih mirip Desire).
Android dan bada itu sama-sama OS modern yang bagus, tidak ada yang terbaik diantara mereka. Pilihan tergantung Anda. Kelebihan Android saat ini mungkin Anda bisa menginstal aplikasi bajakan dari luar Android Market, lebih leluasa diotak-atik buat mereka yang expert dan menawarkan lebih banyak aplikasi saat ini. namun bada lebih nyaman dibawa kemana-mana, pengoperasian tidak ribet, social hub untuk integrasi kontak, email dan jejaring sosial, baterai awet, multimedia terbaik, desain lebih elegan dan harga juga lebih sesuai dengan fitur yang ditawarkan. Bada itu lebih mirip Symbian dengan user interface sehalus iPhone. Coba saja Symbian menggunakan TouchWiz 3.0, mungkin agak-agak mirip dengan bada.
Post a Comment